Mengenal Kawasan Pesisir dan Pulau Kecil di Indonesia: Potensi dan Tantangan
Mengenal Kawasan Pesisir dan Pulau Kecil di Indonesia: Potensi dan Tantangan
Sebagai negara maritim, kawasan pesisir dan pulau kecil merupakan salah satu
aset strategis yang dimiliki oleh Indonesia. Secara definisi kawasan pesisir
adalah daerah pertemuan antara daratan dan laut yang mencakup wilayah pantai,
muara sungai, dan daerah sekitarnya. Sementara itu, pulau kecil adalah pulau
yang memiliki luas wilayah kurang dari 1.000 kilometer persegi. Kawasan pesisir
dan pulau kecil memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional,
karena merupakan sumber daya alam yang kaya akan hasil perikanan, pariwisata,
dan energi terbarukan.
Selain itu, kawasan pesisir dan pulau kecil juga memiliki
nilai strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Dengan luas laut
sekitar 6.400.000 kilometer persegi (km²) atau 640.000.000 hektar (Ha). Luas
laut teritorial Indonesia saja mencapai 290.000 km². Sementara itu, panjang
garis pantai Indonesia mencapai sekitar 99.093 km³ atau 108.000 km². Indonesia
juga memiliki jumlah pulau yang begitu banyak. Berdasarkan jika dihitung, ada
sekitar 17.504 pulau yang tercatat. Namun, hanya sekitar 13.466 pulau yang telah
dibakukan oleh Tim Nasional Pembakuan Rupabumi. Oleh karena itu, pengelolaan
kawasan pesisir dan pulau kecil yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat
menjadi sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional yang
berkesinambungan
Potensi Sumber Daya Alam
Kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia memiliki potensi sumber daya alam
yang sangat besar dan beragam. Salah satu potensi terbesar adalah perikanan dan
kelautan, dengan produksi ikan yang mencapai 12,3 juta ton pada tahun 2020,
menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selain itu, kawasan
pesisir dan pulau kecil juga memiliki potensi pariwisata yang sangat besar,
dengan jumlah wisatawan mancanegara yang mencapai 16,1 juta orang pada tahun
2020, menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf). Selain itu, kawasan pesisir dan pulau kecil juga memiliki
potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti energi angin, energi surya,
dan energi gelombang laut.
Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), potensi energi terbarukan di kawasan pesisir dan pulau kecil
mencapai 43,5 GW. Potensi sumber daya alam lainnya seperti pasir, batu, dan
mineral juga sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan
potensi sumber daya alam yang sangat besar, kawasan pesisir dan pulau kecil di
Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Tantangan Pengelolaan
Pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia, tentu saja tidak
mudah. Ada banyak ragam tantangan yang harus dihadapi, baik dari aspek
lingkungan dan ekologi, sosial dan ekonomi, maupun politik dan kebijakan. Dari
aspek lingkungan dan ekologi saja, kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia
tengah menghadapi ancaman kerusakan lingkungan akibat ulah aktivitas manusia,
seperti perikanan berlebihan, penambangan pasir, dan pembangunan infrastruktur
yang tidak berkelanjutan. Selain itu, kawasan pesisir dan pulau kecil juga
rentan terhadap bencana alam yang kini semakin erat berkaitan dengan krisis
iklim global seperti tsunami, badai, dan abrasi pantai.
Jika dilihat dari aspek
sosial dan ekonomi, kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia juga menghadapi
tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal akses
ke pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain itu, kawasan pesisir dan
pulau kecil juga menghadapi tantangan dalam mengembangkan ekonomi lokal yang
berkelanjutan dan tidak bergantung pada sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
Dari aspek politik dan kebijakan, tantangan dalam pengelolaan
kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia bisa dilihat dari bagaimana
pemerintah dan para pihak pengelola kawasan dapat mengkoordinasikan kebijakan
dan program pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil yang efektif dan
berkelanjutan.
Lalu bagaimana contoh kasus pengelolaan kawasan pesisir dan pulau
kecil yang berhasil? Salah satunya, kita bisa melihat tentang bagaimana
pengelolaan Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara berjalan hingga saat
ini. Taman nasional yang dikenal sebagai surganya para penyelam ini, bisa
dibilang cukup berhasil dalam mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan dan
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Namun, ada pula contoh kasus
yang mengalami kegagalan dan masih belum maksimal dalam pengelolaannya.
Pengelolaan kawasan pesisir di Teluk Jakarta bisa menjadi salah satu contoh
pengelolaan kawasan yang bisa kita renungkan bersama. Yang mengalami kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia dan belum memiliki pengelolaan yang efektif
dan berkelanjutan karena rumitnya ragam permasalahan yang juga datang dari
darat. Pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil memanglah terkesan lebih
rumit dan tidak mudah jika dibandingkan pengelolaan kawasan di daratan.
Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih efektif dan berkelanjutan
dalam mengelola kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia, agar lebih efektif
dan juga mendatangkan manfaat baik untuk kesejahteraan lingkungan maupun manusia
dan juga hewan yang tinggal di dalamnya.
Upaya Pengelolaan yang Berkelanjutan
Pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil yang berkelanjutan di Indonesia,
tentu memerlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
lembaga internasional, masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, swasta, dan
industri.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan
peraturan untuk mengelola kawasan pesisir dan pulau kecil, seperti Undang-Undang
No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Selain itu, lembaga internasional seperti Program Pembangunan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga telah
memberikan dukungan teknis dan finansial untuk mengelola kawasan pesisir dan
pulau kecil di Indonesia.
Masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah juga
telah berperan aktif dalam mengelola kawasan pesisir dan pulau kecil, seperti
melalui program-program konservasi dan pengembangan masyarakat. Swasta dan
industri pun sebenarnya memiliki peran yang besar dalam mengelola kawasan
pesisir dan pulau kecil, seperti melalui investasi dalam pengembangan
infrastruktur dan industri yang berkelanjutan.
Contoh kasus pengelolaan kawasan
pesisir dan pulau kecil yang berkelanjutan adalah pengelolaan Taman Nasional
Bunaken di Sulawesi Utara, yang berhasil mengembangkan ekowisata yang
berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Selain
itu, pengelolaan kawasan pesisir di Bali juga berhasil mengembangkan industri
pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat
lokal.
Kesimpulan
Kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia memiliki potensi sumber daya alam
yang sangat besar. Namun, dihadapkan pula pada tantangan pengelolaan yang
kompleks dan tidak mudah untuk dijalankan. Oleh karena itu, perlu upaya dan
komitmen yang kuat, terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai pihak untuk
mengelola kawasan pesisir dan pulau kecil yang berkelanjutan.
Rekomendasi untuk
pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil yang berkelanjutan di Indonesia
antara lain:
- Pemerintah perlu meningkatkan kemampuan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur.
- Sektor swasta perlu berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan industri yang berkelanjutan di kawasan pesisir dan pulau kecil. NGO dan kelompok masyarakat sipil perlu berperan aktif dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat lokal dan mengembangkan program-program konservasi dan pengembangan masyarakat.
- Masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam proses pengelolaan kawasan pesisir dan pulau kecil untuk memastikan bahwa kepentingan mereka terwakili dan terjamin. Dengan upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi dari berbagai pihak, yakin deh,kita dapat mengelola kawasan pesisir dan pulau kecil di Indonesia dengan berkelanjutan, sambil memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan negara secara lebih menyeluruh.
Sumber Data dan Statistik:
- Badan Pusat Statistik (BPS)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
- Food and Agriculture Organization (FAO) dan United Nations Environment Programme (UNEP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar